DENATURASI PROTEIN
Organisme hidup memerlukan banyak jenis molekul besar untuk bertahan
hidup. Sangat sedikit molekul tersebut menjadi berbagai tujuan seperti
protein. Protein adalah molekul besar yang terdiri dari rantai asam
amino terlipat. Setiap protein memiliki bentuk unik dan fungsi
berdasarkan bentuknya. Sangat mudah untuk berpikir tentang protein
sebagai kunci yang cocok dengan membentuk gembok tertentu di sekitar
tubuh. Protein berfungsi untuk mempercepat proses biologis,
Denaturasi Protein
adalah proses perubahan struktur lengkap dan karakteristik bentuk protein
akibat dari gangguan interaksi sekunder, tersier, dan kuaterner struktural. Karena
fungsi biokimia protein tergantung pada tiga dimensi bentuknya atau susunan
senyawa yang terdapat pada asam amino. Hasil denaturasi adalah hilangnya
aktivitas biokimia yang terjadi didalam senyawa protein itu sendiri. Denaturasi
protein juga tidak mempengaruhi kandungan struktur utama protein yaitu C, H, O,
dan N. Meskipun beberapa protein mengalami kemungkinan untuk kehilangan
kandungan senyawa mereka karakteristik struktural saat Denaturasi. Namun,
kebanyakan protein tidak akan mengalami hal tersebut, hanya saja tidak menutup
kemungkinan juga protein akan berubah struktur kecil didalamnya saat proses
denaturasi terjadi. Bagaimanapun, untuk perubahan denaturasi secara umum,
prosesnya sama dan tidak dapat diubah.
Protein berfungsi karena bentuknya. Jika protein kehilangan bentuknya,
berhenti untuk melakukan fungsinya dalam tubuh. Proses yang menyebabkan
protein untuk kehilangan bentuknya dikenal sebagai denaturasi.
Denaturasi dapat disebabkan oleh pelarut, garam-garam anorganik, paparan
asam atau basa, dan oleh panas.
Ciri-ciri
suatu protein yang mengalami denaturasi bisa dilihat dari berbagai hal. Salah
satunya adalah dari perubahan struktur fisiknya, protein yang terdenaturasi
biasanya mengalami pembukaan lipatan pada bagian-bagian tertentu. Selain itu,
protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya. Lapisan molekul yang
bagian hidrofobik akan mengalami perubahan posisi dari dalam ke luar, begitupun
sebaliknya. Hal ini akan membuat perubahan kelarutan.
Penyebab denaturasi protein :
- Denaturasi karena panas
- Denaturasi karena asam dan basa
- Denaturasi karena garam logam berat
- Denaturasi karena alkohol
Protein didenaturasi dapat menunjukkan berbagai karakteristik, dari
hilangnya kelarutan untuk agregasi komunal. agregasi Komunal adalah
fenomena agregasi protein hidrofobik untuk datang mendekat dan membentuk
ikatan antara mereka, sehingga mengurangi luas areal terkena air.
Kebanyakan protein biologis kehilangan fungsi biologisnya ketika
didenaturasi. Sebagai contoh, enzim kehilangan sifatnya, karena mengikat
substrat tidak bisa lagi ke situs aktif, dan karena residu asam amino
yang terlibat dalam menstabilkan keadaan transisi substrat 'tidak lagi
diposisikan untuk dapat melakukannya.
Dalam banyak protein (tidak seperti putih telur), denaturasi adalah
reversibel (protein bisa mendapatkan kembali bentuk asal mereka ketika
pemicu denaturasi dihapus). Ini penting, karena menyebabkan gagasan
bahwa semua informasi yang dibutuhkan bagi protein untuk menganggap
bentuk asli mereka dikodekan dalam struktur primer protein, dan
karenanya di dalam DNA kode tersebut untuk protein.
CONTOH DENATURASI PROTEIN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pernahkah Anda menggoreng telur? Bila Anda menempatkan telur dalam
panci memiliki kuning kuning cerah dikelilingi oleh protein yang jelas
dikenal sebagai albumin, juga dikenal sebagai putih telur. Ketika telur
terkena panas dalam panci albumin cepat berubah menjadi putih atau sebuah massa padat yang saling berhubungan. Transformasi yang sama dapat
dilakukan dengan suatu bahan kimia yang bersifat men-denaturasi.
Menuangkan putih telur ke dalam gelas kimia aseton juga akan mengubah
putih telur buram dan padat. Kulit,. Hal ini
terjadi karena denaturasi protein bila terkena panas yang terbentuk pada susu beku adalah
contoh lain protein didenaturasi umum
Pernahkah Anda mengalami demam? Demam adalah baik karena mereka
memberitahu kita sesuatu yang salah dalam tubuh dan meningkatkan suhu
membantu untuk melawan penyerbu asing dalam tubuh. Namun, demam yang
ekstrim bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan protein dalam
tubuh kita untuk mulai terdenaturasi. Demam dari 104 derajat atau lebih
besar dapat menyebabkan denaturasi protein akan dimulai pada tubuh.
Akhirnya, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar protein
denaturasi adalah permanen. Namun demikian, beberapa protein yang dapat
melipat kembali dalam proses yang disebut renaturasi.
telur saat terjadi denaturasi protein
Denaturasi Telur
-Denaturasi (kerusakan) reversibel yaitukerusakan yang masih mempunyai fungsi
Contoh: telur rebus, secara fisik rusak menjadi padat, tetapi protein masih berfungsi baik2.
-Denaturasi irreversibel yaitu kerusakan total.
Contoh: telur dadar, bagian tepinya sudahrusak dan fungsi protein berkurang
Beberapa factor penyebab yang ditimbulkan dari
denaturasi, diantaranya :
1.
Perubahan
pH: penggumpalan kasein
2.
Panas
3.
Radiasi:
sinar X dan UV
4.
Pelarut
organic: aseton, alcohol
5.
Garam-garam
dari logam berat: Ag2+, Hg2+, Pb2+
6.
Pereksi-pereaksi
alkaloid: asam tannat, asam pikrat bisa menggumpalkan protein menurunkan
infeksi.
7.
Pereduksi:
thioglikolat
Mekanisme dan
dampak yang ditimbulkan dari terjadinya denaturasi, yaitu
1.
Panas
dan Radiasi Sinar Ultraviolet
Proses panas dan radiasi sinar ultraviolet menghasilkan gumpalan
protein. Protein yang terdenaturasi lebih mudah tercernakan dan dengan alasan
inilah makanan yang mengandung protein perlu dimasak dahulu sebelum
dihidangkan.
2. Pelarut-Pelarut Organik
Pelarut etanol membentuk ikatan hydrogen
intermolekuler dengan molekul protein dan demikian memutuskan ikatan hydrogen
intermolekuler.
3. Asam atau Basa
Pereaksi asam atau basa memecah ikatan hydrogen
intermolekuler menyebabkan koagulasi protein. Bila protein kontak lama dengan
asam atau basa maka kemungkinan besar ikatan peptide terhidrolisis sehingga
struktur primer rusak sama sekali.
4. Ion Logam Berat
Ikatan ion antar molekul dipecah dan menyebabkan
protein mengendap sebagia senyawa protein-logam yang tak larut. Sifat inilah
yang memberikan kemungkinan beberapa garam logam berat digunakan sebagai
antiseptic.
5. Pereaksi Alkaloid
Pereaksi asam pikrat dan asam tanat bersenyawa
bermuatan positif pada gugus asam amino dan memutuskan ikatan ionic
intramolekul disebut juga pereaksi alkaloid karena kedua reaksi ini banyak
digunakan untuk mengidentifikasi alkaloid seperti morfin, kodein, dll.
Permasalahan :secara inti denaturasi itu merupakan kerusakan , namun pada denaturasi reversibel mengapa pada kerusakan ini protein masih bisa berfungsi dengan baik sedangkan pada denaturasi ireversibel protein benar-benar rusak total?
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan di atas:
BalasHapusSifat denaturasi protein umumnya bersifat irreversible yaitu pengendapan yang tidak dapat diperoleh kembali protein asal, baik dengan melarutkan dalam air ataupun dalam larutan garam. Dengan berubahnya struktur protein maka aktifitas protein akan hilang. Perubahan struktur dapat juga terjadi pada proses hidrolisis sehingga kecenderungan membentuk sifat koagulasi berkurang dan akhirnya hilang sama sekali (larutan menjadi jernih). Pada contoh telur dadar terjadi perubahan struktur sehingga fungsi protein berkurang.
Pada intinya untuk denaturasi reversible ini protein bisa mendapatkan kembali bentuk asal mereka ketika pemicu denaturasi dihapus. Ini penting, karena menyebabkan gagasan bahwa semua informasi yang dibutuhkan bagi protein untuk menganggap bentuk asli mereka dikodekan dalam struktur primer protein, dan karenanya di dalam DNA kode tersebut untuk protein.
Itulah sebabnya untuk protein pada denaturasi reversible masih bisa berfungsi sedangkan pada denaturasi ireversibel fungsi proteinnya berkurang.
Assalamu'alaikum
BalasHapusNama : Ekin Dwi Arif K
Nim : A1C112011
saya setuju dengan pendapat anda diatas , hanya sedikit menambahkan Denaturasi dapat bersifat reversibel, jika suatu protein hanya dikenai kondisi denaturasi yang lembut seperti perubahan pH. Jika protein dikembangkan kelingkungan alamnya, hal ini untuk memperoleh kembali struktur lebih tingginya yang alamiah dalam suatu proses yang disebut denaturasi. Denaturasi umumnya sangat lambat atau tidak terjadi sama sekali , pada denaturasi yang reversible ini protein bisa didapat kembali bentuk semulanya dengan menghapus pemicu terjadinya deenaturasi yang sudah di jelaskan juga pada pengendapan denaturasi reversible pada komen sebelumnya terimakasih.
Baiklah saya akan sedikit menambahkan jawaban dari perasalahan diatas
BalasHapusPada denaturasi reversible endapan protein dapat larut kembali dan sifatnya masih sama seperti semula Contoh: telur rebus, secara fisik rusak menjadi padat, tetapi protein masih berfungsi baik2.Sedangkan pada denaturasi non reversible endapan protein yang terbentuk tidak dapat larut kembali.Menurut saya itulah sebabnya mengapa protein pada denaturasi reversible masih bisa berfungsi sedangkan pada denaturasi ireversibel fungsi proteinnya berkurang
Parameter apa saya yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi protein agar tidak terdenaturasi
BalasHapusPuyeng
BalasHapus